Sabtu, 06 Juli 2013

Psikopat dan Sosiopat

Perbedaan antara psikopat (psychopath) dan sosiopat (sociopath) tidaklah terlalu jelas, setidaknya menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) edisi keempat.
DSM-IV memasukkan dua definisi diatas dalam Antisocial Personalities karena keduanya memiliki beberapa ciri umum yang sama. Profesional tidak hanya berbeda pendapat apakah ada perbedaan antara sosiopat dan psikopat, tapi juga mengenai apa saja yang menjadi pembeda diantara keduanya.
Psikopat dan sosiopat sama-sama merupakan individu yang mengabaikan perasaan dan hak orang lain.
Gejala ini sudah bisa muncul saat seeorang berusia 15 tahun yang biasanya diiringi dengan perilaku kejam terhadap binatang.

Psikopat dan sosiopat tidak mampu merasakan penyesalan atau rasa bersalah. Mereka tampaknya tidak memiliki hati nurani dan hanya mementingkan diri sendiri.
Mereka sering mengabaikan aturan, adat istiadat, dan hukum, serta tidak peduli saat tindakannya mungkin membahayakan orang lain. Perbedaannya, sebagian ahli berpendapat sosiopat merupakan perilaku yang kurang terorganisir. Sosiopat cenderung bertindak secara spontan tanpa memikirkan konsekuensinya.
Di sisi lain, psikopat cenderung sangat terorganisir dan manipulatif.

Kepribadian luar psikopat seringkali nampak karismatik dan menawan, menyembunyikan sifat sebenarnya.
Meskipun psikopat tidak peduli terhadap orang lain, mereka dapat meniru perilaku yang membuat mereka tampak normal. Itu sebab, orang awam cenderung percaya kepada seorang psikopat daripada sosiopat.
Kepribadian yang nampak normal dari psikopat diduga antara lain disebabkan oleh tingkat pendidikan yang lebih baik daripada sosiopat.
Dari sudut pandang kriminal, kejahatan seorang sosiopat biasanya tidak terorganisasi dan spontan, sementara kejahatan para psikopat umumnya direncanakan dengan baik.
Untuk alasan ini, psikopat lebih sulit diidentifikasi, tidak seperti sosiopat yang meninggalkan banyak jejak atas kejahatannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar