Kamis, 25 April 2013

Pendidikan Anak Usia Dini

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)  ADALAH “SUATU UPAYA PEMBINAAN YANG DITUJUKAN KEPADA ANAK SEJAK LAHIR SAMPAI DENGAN USIA 6 TAHUN YANG DILAKUKAN MELALUI PEMBERIAN RANGSANGAN PENDIDIKAN UNTUK MEMBANTU PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JASMANI DAN ROHANI AGAR ANAK MEMILIKI KESIAPAN DALAM MEMASUKI PENDIDIKAN LEBIH LANJUT”  

Teori-Teori Menurut tokoh-tokoh dalam Pendidikan Anak Usia Dini
  1. Montessori memandang perkembangan anak usia dini  sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Hanya saja Montessori lebih memandang bahwa persepsi anak terhadap dunia sebagai dasar dari ilmu pengetahuan. Seluruh indra anak dilatih sehingga dapat menemukan hal-hal yang bersifat ilmu pengetahuan. 
  2. Menurut Ki Hajar Dewantara Ciri khas pendidikan anak usia dini adalah budi pekerti dan sistem among. Bentuknya bukan mata pelajaran, tetapi menanamkan nilai, martabat kemanusiaan, nilai moral watak, dan pada akhirnya pembentukan manusia yang berkepribadian.  
Tujuan Umum Paud ialah untuk mengembangkan seluruh potensi dari anak baik dari segi Fisik, Intelektual, Moral, Agama, dan Emosional secara optimal dalam lingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis, dan kompetitif.

Paud sangat penting karena perkembangan otak manusia 50% saat anak mencapai umur 5 tahun, 80% setelah anak berusia 8 tahun dan 100 % setelah anak berusia 18 tahun. Dalam mengembangkan PAUD dapat dilakukan dengan cara bermain aktif setiap hari, penuh kasih sayang, dan gembira. metode yang digunakan dapat menggunakan dengan cara mendengar, meniru, dan dilakukan secara beerulang-ulang untuk merangsang kognitifnya, sensorinya, motorik anak, dan kreativitasnya. Cara dalam memberikan stimulus pada anak dapat berasal dari musik, bernyanyi, membaca, menggambar, dsb.


Menurut saya pendidikan anak usia dini sudah lebih maju dan lebih terarah dalam proses pembelajarannya. PAUD pada zaman saat ini memiliki tenaga pengajar yang lebih berkualitas namun penyebaran PAUD kurang merata. PAUD di daerah desa-desa kurang mendapat perhatian. Pengajar PAUD di desa-desa pun masih kurang berpengalaman dan belum mendapatkan pengajaran yang sesuai untuk mengembangkan potensi anak. Jarak rumah murid dengan tempat diadakannya PAUD juga menjadi penghalang buat sang Anak untuk mendapatkan pendidikan. PAUD di daerah kota lebih maju dan  tenaga pengajar juga orang-orang yang berpengalaman. Anak-Anak di kota dan di desa sama-sama memiliki potensi yang baik hanya saja dalam proses pengolahan potensi sang anak yang kurang baik sehingga anak kurang dapat mengembangkan potensinya.


PAUD pada zaman dahulu masih sangat sedikit bahkan bisa dihitung dengan jari. Kebanyakan masyarakat dahulu langsung memasukkan anaknya ke Sekolah Dasar tanpa mendapatkan pendidikan Playgroup ataupun Taman Kanak-Kanak. Seiring berjalannya waktu kini banyak PAUD yang muncul dan terutama di daerah kota. PAUD digunakan oleh orangtua sang anak untuk penitipan anak dikarenakan kesibukan mereka akan pekerjaan. PAUD pun memiliki keuntungan bagi orangtua tidak hanya sebagai penitipan tetapi juga sebagai sarana sang anak untuk dapat mendapatkan pembelajaran dan mengembangkan potensinya.